Kehendak Allah dan Kehendak Manusia

Kehendak Allah dan Kehendak Manusia

Meskipun manusia diberi hak untuk menetapkan pilihan atau berkehendak, akan tetapi Allah Swt. yang menciptakan dan sekaligus memutuskan hasil dari terlaksananya kehendak manusia itu. Segala sesuatu yang dikehendaki oleh manusia tidak akan terjadi jika tidak sesuai dengan kehendak Allah Swt.. Jika Allah ‘Azza wa Jalla tidak berkehendak terhadap sesuatu, maka hal itu tidak akan ada masa maupun tempatnya. Andaikata Allah Swt. tidak menghendaki sesuatu untuk selama-lamanya, maka sesuatu tersebut tidak akan pernah terjadi.

Allah Swt. menjadikan segala sesuatu dari asal-usul tidak ada menjadi ada. Dan, Allah Swt. membuka pintu-pintu langit dari tidak ada menjadi ada. Allah Swt. menjadikan alam semesta bagai sebuah buku, atau lebih tepatnya bagai sebuah pertunjukan. Allah Swt. akan memberinya cahaya agar buku dan pertunjukan tersebut dapat terbaca serta terlihat secara kasat mata. Allah Swt. mengalirkan berbagai mata air dengan kehendak-Nya. Allah Swt. mengalirkan air hujan dengan kehendak-Nya, dan Dia menghancurkan gunung-gunung, sehingga menjadi bebatuan serta debu berdasarkan pada kehendak-Nya. Allah Swt. menumbuhkan biji-bijian dan bibit tanaman juga melalui kehendak-Nya. Demikian pula Allah Swt. menciptakan berbagai dataran rendah dengan kehendak-Nya, sehingga mata seseorang yang melihat keindahan bumi dan langit akan merasa takjub dibuatnya. Kemudian Allah Swt. mengubah hamparan bumi yang tandus menjadi hutan yang rimbun nan subur, dan menyebarkan angin sehat sehingga tanaman-tanaman dapat tumbuh serta berbuah dengan baik. Burung-burung berkicau juga melalui kehendak-Nya. Bahkan segala sesuatu yang dapat berbicara maupun yang tidak, yang hidup maupun yang mati, semuanya memuji Allah Swt., dan sekaligus memohon kepada Allah dengan bahasa mereka masing-masing. Semua itu terjadi hanya karena kehendak Allah Swt..

Alam semesta yang sangat luas ini, sehingga tidak mungkin terlihat batasnya dengan mata telanjang, tidak seorang pun yang pantas mengakui sebagai pemiliknya. Bumi dengan hamparan yang sangat luas, sungai-sungai, berikut lautan dengan gelombangnya masing-masing, tidak lain hanyalah sebagian dari setetes karunia Allah Swt. untuk manusia. Demikian pula segala makhluk yang ada di atas bumi dan di alam semesta ini, yang hidup maupun yang mati, tidak lain hanyalah sebagian kecil dari kekayaan Allah Swt..

Dengan kata lain, jika nikmat Allah Swt. hendak dihitung oleh manusia, maka tidak akan ada yang dapat menghitung berapa jumlahnya. Kiranya hanya Allah Swt. saja yang pantas menerima puji syukur, tasbih, tahlil, dan tahmid atas semua karunia yang telah dilimpahkan kepada para hamba-Nya. Dia Swt. berwenang mengatur seluruh alam semesta dan semua makhluk yang berada di dalamnya. Dia Swt. memiliki segala bentuk kebajikan dan kebaikan, berkah, serta keutamaan yang diajukan oleh amal kebajikan manusia. Dia Swt. berhak memberi ketenangan sanubari kepada orang-orang Mu’min, memberi ilmu dan pengetahuan di alam pikiran mereka. Dan, Allah Swt. berhak pula menentukan budi pekerti yang mulia, hikmah, serta petunjuk kepada orang-orang yang suka bersujud, yang ditujukan hanya karena Allah semata. Setiap orang yang beramal kebajikan, dan ia tidak mengetahui bahwa amal kebajikannya hanya dari sisi Allah, maka semua amal kebajikannya akan bernilai sia-sia belaka.

Segala amal kebajikan yang dikerjakan oleh seorang hamba akan menjadi amal kebajikan yang bermanfaat bagi pelakunya, jika ia hanya memikirkan untuk mendapat keridhaan Allah Swt., dan sekaligus mencari keselamatan dari siksa- Nya yang sangat dahsyat. Sehingga ia diberi perlindunagn dari siksa-Nya, karena ia telah mengerjakan amal ibadahnya hanya karena mengharap keridhaan Allah Swt. semata.

Seorang yang beribadah dengan tidak mencari keridhaan Allah Swt., maka nilai ibadahnya akan sia-sia. Ia tidak akan selamat ketika melewati Shirât (jembatan di Mahsyar), karena orang itu selalu merasa bangga dengan amal-amal kebajikannya, sehingga setan ikut meniupkan angin kesombongan pada sanubarinya.

Sesungguhnya Allah Yang Mahabesar lagi Mahakuasa mampu menolak segala sesuatu yang paling kecil untuk menegakkan sesautu yang sangat besar. Dia Swt. mampu melenyapkan istana Fir’aun melalui seekor semut yang sangat kecil. Semua panji kerajaan Allah Swt. berkibar di setiap sudut alam semesta ini. Maka, alangkah meruginya jika ada seorang hamba yang menjauhi panji-panji Allah Swt.. Semoga Allah senantisa menaungi kita di bawah panj-panji-Nya Yang Mahamulia. Dia Swt. yang memiliki bumi maupun langit, dan Dia pula yang berkuasa atas keduanya. Semua manusia dan setiap anggota tubuh mereka adalah milik Allah Swt.. Sedikit pun manusia tidak berkuasa memiliki apa pun yang berada pada tubuhnya. Sebab, apa saja yang ada pada tubuh manusia hakikatnya adalah milik Allah Swt., dan semuanya itu tidak bernilai sedikit pun di sisi-Nya.

Karena seluruh alam semesta berikut isinya hanya milik Allah Swt. semata, maka semua yang datangnya dari sisi Allah hanya akan menjadi milik Allah semata. Oleh karena itu, seseorang tidak pantas jika ia mengakui bahwa apa yang ada pada tubuhnya adalah miliknya. Karenanya, siapa pun yang tidak mengakui atau mau mensyukuri segala karunia Allah Swt., maka ia termasuk orang yang paling ingkar, dan dosanya tidak akan diampuni akibat ia telah mengingkari berbagai karunia Allah. Sehingga ia termasuk kelompok orang musyrik yang amat besar dosanya di sisi Allah Swt..

Ya Allah yang memilki karunia yang sangat luas, bukakan penutup qalbu kami sehingga kami hanya mengakui apa yang pantas kami akui dari diri kami ini. Setelah itu, penuhilah sanubari kami untuk merasakan betapa besarnya nikmat- Mu atas diri kami, agar kami dapat mensyukuri segala karunia yang telah Engkau berikan kepada kami dari sisi-Mu, berdasarkan kehendak-Mu Yang Mahaagung.

 

Pin It
  • Dibuat oleh
Hak Cipta © 2024 Fethullah Gülen Situs Web. Seluruh isi materi yang ada dalam website ini sepenuhnya dilindungi undang-undang.
fgulen.com adalah website resmi Fethullah Gülen Hojaefendi.