Up Date Ilmu Pengetahuan

Up Date Ilmu Pengetahuan

Pada masa sekarang ini telah terjadi perubahan dalam mempertimbangkan sesuatu dan yang menjadi dasarnya. Manusia sekarang mementingkan pemikiran, sehingga orang di luar Islam atau orang yang tidak beragama berbicara dengan atas nama ilmu dan pemahaman filsafat. Pada saat seorang muslim harus berhadapan dengan mereka menggunakan cara yang sama, maka masalah ini sangat erat hubungannya dengan tuntutan atas pengetahuan yang tersedia. Sebab, entitas ilmu dan pengetahuan tidak bisa saling dipisahkan dari konteksnya satu sama lain. Hingga setiap muslim yang bertugas menyeru kepada ajaran Islam dituntut pula untuk mengetahui semua perkembangan ilmu yang ada di masanya.

Jadi, seorang yang tidak mengetahui perkembangan terkini di masanya, maka ia bagai seorang yang hidup di alam kegelapan. Sehingga ia tidak akan bisa berdakwah secara maksimal untuk menyampaikan agama dan keimanan yang sesungguhnya kepada orang lain. Perputaran roda dan setiap kejadian akan meninggalkan sebuah pengaruh, baik lambat maupun cepat. Dari sini setiap mukmin harus memahami dan menyampaikan apa saja yang telah dipahami dalam pikirannya menggunakan cara yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang ada di masanya.

Oleh karena itu, jika seorang da'i pada masa ini tidak dapat melakukan titik poin yang Saya sebutkan tadi, maka nilai para da'i terdahulu akan mengalahkan mereka pada perhitungan amal di alam akhirat kelak. Sebab, mereka telah mampu menjalankan semua yang disampaikan oleh Rasulullah Saw.. Dan, berpegang-teguh serta mengamalkan tuntunan Rasulullah di dalam berdakwah termasuk suatu kewajiban, meskipun harus menghadapi tingkat kesulitan yang beragam.

Siapa pun yang tidak mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan di masanya, maka ia bagaikan tertinggal di dasar bumi. Sementara tuntutan untuk seorang da'i harus berkeliling dan menghadapi berbagai kondisi yang ada. Ketika seorang da'i mengerti tentang ilmu yang berkaitan dengan astronomi (perbintangan), maka sanubarinya akan merasa semakin dekat kepada Penciptanya. Sebab, ia akan memandang pengetahuan itu sebagai karunia Ilahi baginya, sehingga dapat menyaksikan keindahan alam semesta dan keagungan Allah Swt.. Dengan begitu, ia akan selalu bertata-krama kepada Allah dan kepada Rasul-Nya. Kemudian ia akan mewarnai hidup dengan berbagai aturan Allah tanpa rasa bosan.

Saya yakin, bahwa seorang da'i yang senantiasa mengikuti perkembangan masanya, akan menjadi da'i yang berhasil di dalam usaha dakwahnya. Coba kita dalami dan renungkan baikbaik seputar sabda Rasulullah Saw. tentang mengapa semua sabda beliau memberi pengaruh tersendiri di sanubari orang yang mendengarnya? Jawabannya adalah, karena Rasulullah Saw. selalu berbicara menurut perkembangan akal manusia pada masa itu. Sebenarnya, seluruh perintah yang datangnya dari sisi Allah „Azza wa Jalla tidak pernah bertentangan dengan kejadian alam semesta ini. Kiranya cukup bagi seseorang mengetahui hikmah diciptakannya pribadi dan ruhnya. Sehingga ia dapat menyampaikan dakwah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang ada pada masanya.

Demikian pula yang dilakukan oleh para sahabat Rasulullah Saw., mereka menyampaikan agama ini kepada orang lain sesuai dengan pengetahuan orang-orang yang ada pada masa itu. Sehingga segala bentuk nasihat yang terucap maupun petunjuk praktis yang mereka sampaikan dapat diterima secara baik oleh masyarakat yang ada di masa itu dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama. Semua pengamalan itu mereka peroleh dari bimbingan Rasulullah Saw..

Demikian pula, para da'i Islam pada masa keemasan Islam juga menempuh jalan yang sama, meskipun teknik dan penyampaiannya agak beda. Alhasil, mereka semua menyampaikan ajaran Islam kepada orang lain disesuaikan dengan perkembangan ilmu yang ada pada masanya masing-masing, hingga masa kini. Misalnya saja apa yang pernah dilakukan oleh para tokoh seperti Imam al-Ghazali, Imam Rabbani, Jalaluddin al-Rumi, dan para tokoh da'i lainnya.

Akan tetapi, pada saat tongkat estafet permasalahan ini berpindah ke tangan kita, maka semua itu diikuti dengan berbagai bentuk penyesalan yang menggelayuti kita. Sebab, banyak dari da'i kita yang justru tidak memahami perkembangan ilmu pengetahuan di masa kini; sebagaimana yang dimiliki oleh para da'i terdahulu. Sehingga kita menjadi korban dari kebodohan diri kita sendiri.